Ternyata Facebook bukan hanya milik manusia

Kamis, 03 Desember 2009

Kita tentunya sudah tidak asing lagi akan keberadaan facebook jejaring sosial yang sedang naik daun...Tahukah anda bahwa bukan hanya kita manusia yang terjangkit virus FB ini, ternyata makhluk halus pun kerajingan dan bahkan eksis menggunakan facebook sebagai ajang sosial mereka...berikut tampilan gambar facebook dari "mereka"..

bagaimana penilaian anda??? apakah mereka ini bener2 makhluk halus atau sama seperti kita hanya manusia biasa???

Cerita Serem di perkemahan

Minggu, 29 November 2009

Kejadian ini yg ngalamin tetangga gue arif…
Saat itu dia lagi ikut acara perkemahan yg diadain sama sekolahnya di salah satu bumi perkemahan yang lokasinya di Kabupaten Semarang.
Singkatnya, malam terakhir dr 2 hari yg di jadwalkan, di gelar acara jerit malam. Setiap regu terdiri dr 3 orang yg nantinya mereka akan di suruh utk berjalan melewati rute yg telah di tentukan oleh para pembina, di remangnya suasana malam tanpa di dampingi oleh pembina dan akan melewati pos2 penjagaan utk memenuhi persyaratan yg telah di tentukan. Semua regu bersiap satu persatu utk melakukan rutinitas tsb.
Hingga tiba giliran regu si arif. Dgn di dampingi ke2 temennya, dia mulai melangkah melewati rute yg telah di tentukan. Ketika sampe di pos pertama, masing2 dr mereka di minta utk membubuhkan tanda tangan diatas tempat yg telah di tentukan.
Ternyata tempat yg di maksud adalah sebuah pocong jadi-jadian yg sedang tertidur di atas sebuah makam jadi2an pula.
Nah, ketika masuk ke pos inilah, mereka pada ketakutan krn hrs membubuhkan tanda tangan di atas tubuh tu pocong. Bahkan saking ketakutannya, sampe2 salah satu temen si arif [sebut aja si D] minta agar di wakilkan utk tanda tangan.
Tiba2 ada suara bilang, ga boleh di wakilkan. Hrs tanda tangan sendiri. Mendengar ini, si D yg takut tadi malah smkn gemetaran. Stlh berhasil membubuhkan tanda tangan, mereka spontan lari meninggalkan tuh pos.
Kurang lebih 20 meter dr pos, mereka berhenti dgn nafas tersengal2. Ternyata apa yg mereka alami belum selesai. Di antara pepohonan, mereka melihat lagi sebuah pocong yg sedang berdiri membelakangi mereka.
Krn ga mau di kerjain dua kali, si arif yg terkenal iseng ini sgr mengambil batu dan tanpa berpikir panjang langsung melempar batu ke arah si pocong.
Lho, itu melesat apa tembus ya? tanya arif pada kedua temennya. Krn msh ga yakin, di ambilnya batu sekali lagi dan di lemparnya ke arah si pocong. Weks!! kaget mereka.
Ternyata tembus!! belum sempet berpikiran yg lain, eh si pocong ini malah nengok ke arah mereka sambil nyengir memperlihatkan wajah dan giginya yg indah.
Tanpa di komando, mereka lari lagi utk yg kedua kalinya tanpa berhenti sampe di pos kedua. Sblm sampe di pos kedua, si D yg penakut ini merasa ingin buang air kecil. Stlh ketemu kamar mandi, mereka rame2 menuju ke sana.
Krn penakut, si D ini minta di temenin sampe masuk ke dalam. Krn arif dan temennya yg satu ga mau, akhirnya mereka sepakat utk si D kencing dgn posisi pintu terbuka. Tapi sblm masuk kekamar mandi, si D yg penakut ini mendengar ada suara org menangis.
Krn kurang yakin dgn pendengarannya, dia nanya ke si arif dan temen satunya. Eh, kalian denger ga? tanyanya. Iya, gue denger, jawab si arif. Begitu juga gue, jawab temen satunya. Akhirnya mereka bertiga mencoba mencari asal suara.
Ternyata suara berasal dr kamar mandi sebelah. Ketika pintu di buka, terlihat seorang wanita sedang jongkok sambil menangis. Mbak, ada apa kok nangis, bisa di bantu mbak? tanya si arif kepada wanita tsb mewakili temen2nya.
Wanita ini kmdn diem dan langsung berdiri. Belum sempet menanyakan pertanyaan selanjutnya, wanita ini langsung balik badan. Gila!!! ketika balik badan inilah, mereka melihat wajah si wanita yg sdh hancur dgn di penuhi darah dan belatung yg bergelantungan di wajah serta sebagian dadanya yg rusak bersimbah darah.
Tangisan yg tadi terdengar berubah menjadi tawa panjang yg menyeramkan. Mereka hanya bisa ternganga mematung menyaksikan pemandangan itu.
Bahkan si D sampe terkencing2 di celana, hingga hampir jatuh pingsan. Dgn berbekal kesadaran yg ada, mereka berdua berlari dgn menyeret si D meninggalkan tempat itu………

Bila Jin Betina Terangsang

Hantu, kuntilanak - atau apa pun namanya - menurut literatur agama yang standar sebenarnya tak ada. Yang ada hanya jin, yang dapat dibedakan antara yang baik dan jahat. Jin dapat dilihat secara transparan dengan kasat mata bila ia menjelma menjadi makhluk berwujud, ia bisa menjelma menjadi wanita yang sangat cantik, tetapi juga bisa menjelma menjadi makhluk yang sangat menakutkan dan menjijikkan.

Tentang jin yang dapat menjelma ini, saya ingin menceritakan apa yang pernah dituturkan seorang kenalan saya, tinggal di Bandung, sebut saja namanya Agus. Dia bersama istrinya, Tina, dan seorang anak perempuannya - Nanda (6 tahun) - berangkat dari Bandung ke Jakarta dengan kendaraan sendih untuk menghadiri resepsi pernikahan putera paman Tina.

Setiba di Puncak, Tina membujuk suaminya agar beristirahat sejenak di Telaga Warna sambil menikmati udara sejuk menyegarkan. Agus mengomentari ajakan istrinya itu kemudian, "Kalau saja saya bisa mengetahui musibah mengerikan dan menjijikkan yang terjadi akibat beristirahat di tempat itu, permintaan istri saya itu pasti akan saya tolak mentah-mentah, Tetapi karena saya tak tahu tempat itu angker, saya meminggirkan mobil dan parkir di kawasan Telaga Warna tersebut. Apa yang terjadi sesudahnya membuatku merinding dan tak akan terlupakan seumur hidup."

Setelah puas menikmati keindahan panorama Telaga Warna, mereka melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Waktu itu, jalan Tol Jagorawi sedang dalam proses penyelesaian, sehingga mereka masih harus melalui Jalan Bogor lama. Setiba di Bogor, Tina meminta mampir di toko roti untuk membeli roti.

Nanda, puteri mereka pada saat itu lelah sekali sehingga tertidur di jok belakang, sedangkan Agus merasa malas turun dari mobil. Jadi. Tina saja yang turun dan pergi ke toko roti tersebut.

Beberapa saat kemudian, Agus melihat istrinya membawa bungkusan besar berisi roti dan makanan lainnya mendekat ke mobil, Agus membukakan pintu mobil. Saat istrinya memasuki mobil, sekilas tercium oleh Agus aroma bunga kamboja bercampur kemenyan yang menyebabkan bulu kuduknya agak merinding. Tetapi karena melihat wajah istrinya berseri-seri seraya mengatakan bahwa ia telah membelikan beberapa roti kesukaan Agus, maka Agus segera melupakan keanehan yang dirasakannya muncul bersamaan dengan kedatangan istrinya itu.

Tanpa curiga dan berburuk sangka, Agus menghidupkan mobil, lalu meluncur menuju Jakarta.

Sayangnya mata Agus kurang jeli. Ia tidak melihat bahwa beberapa detik sebelum mobil meninggalkan area toko roti, Tina muncul di pintu toko dengan membawa bungkusan besar dan melihat di dalam mobil ada wanita lain.

Akibatnya Tina marah besar. Ia mengira, suaminya pergi meninggalkan dirinya dengan membawa wanita lain. Saking marahnya, ia membantingkan bungkusan belanjaanya ke tanah dan dengan air mata bercucuran ia kemudian pulang naik taksi ke Bandung. Hatinya dipenuhi emosi, marah, cemburu, benci, sedih dan kesal bercampur menjadi satu.

"Awas kalau pulang nanti", katanya berkali-kali sepanjang perjalanan kembali ke Bandung. Hatinya yang terus menerus dipenuhi perasaan marah dan cemburu, bertanya-tanya siapa gerangan wanita yang pergi bersama suaminya itu? Mengapa dirinya sebagai istri ditinggalkan begitu saja tanpa menoleh sedikit pun? Mengapa Agus sampai hati meninggalkan dirinya? Bagaimana dengan Nanda, anak mereka? Apakah Nanda sedang menangis menanyakan ibunya? Jahat sekali Agus itu. Kalau saja ia tahu hati suaminya sejahat itu, tak akan mau dia diperistri. Perasaan benci semakin berkecamuk di dalam hatinya. Sedih dan luka bagai tertusuk sembilu.

Setiba di rumah langsung ia membanting tubuhnya ke atas tempat tidur dan menangis tersedu-sedu sambil tak henti-hentinya mengeluarkan ancaman terhadap suaminya.

Pada saat Tina marah-marah dan kecewa serta bersedih, Agus sama sekali tidak merasa bersalah dan tak merasa telah menzalimi istrinya. Bahkan ia asyik berbicara dengan wanita yang dikiranya istrinya itu. Sebab perjalanan itu sangat dinikmatinya. Hanya ada yang agak mengherankan hatinya, yaitu istrinya bersikap genit dan ingin bermanja-manja, beberapa kali pipinya dicium mesra.

Keheranan Agus bertambah ketika istrinya kemudian merapatkan duduknya dan merebahkan kepala ke pundaknya, seraya berkata "Maas, kalau bisa aku ingin peristiwa ini jangan cepat berlalu."

Pada waktu itu, Agus membatin, "Lho nanti kan banyak waktu sesampainya di Jakarta...."

Ketika rambutnya menyentuh pipi Agus, kembali sekilas tercium oleh Agus aroma wangi bunga kamboja bercampur aroma kemenyan, sehingga bulu romanya merinding lagi. Di dalam hati ia berjanji akan membelikan istrinya shampo standar, karena bau wangi shampo yang digunakannya saat itu menimbulkan rasa tidak sedap di hatinya.

Setiba di Jakarta, Agus langsung ke hotel di kawasan Cikini, dan memesan kamar untuk satu malam, karena ingin beristirahat sejenak menjelang resepsi pada malamnya di rumah paman Tina.

Nanda, sangat senang dan bernyanyi-nyanyi kecil lucu sambil menyentuh barang-barang hiasan yang terdapat di kamar hotel. Pada sore harinya, setelah memandikan Nanda, istrinya mengajak Agus mandi bareng, Ajakan itu dirasakan aneh oleh Agus, karena di luar kebiasaannya, tetapi ia mau juga. Di dalam kamar mandi, istrinya mesra berbisik meminta hubungan intim, Agus semula kurang setuju. Tetapi karena istrinya sangat aktif dan 'terampil' membangkitkan hasrat kelaki-lakiannya, Agus akhirnya memenuhi keinginan istrinya itu. Dan saat berhubungan badan itu, Agus menemukan beberapa hal yang tak lazim dialaminya. Di antaranya gairah istrinya luar biasa, sampai-sampai Agus merasa kewalahan.

Acara resepsi pernikahan yang dihadiri Agus bersama istri dan anaknya itu sangat meriah. Keluarga yang datang banyak sekali, sehingga bagaikan reuni keluarga besar. Mereka saling bertanya dan menceritakan keadaan terakhir keluarga masing-masing dengan gembira. Beberapa kali Nanda, meminta ayahnya membersihkan pipinya yang berubah menjadi merah bekas lipstik karena diciumi gemas oleh tante-tantenya.

Ketika berfoto bersama, istrinya semula menolak keras, Tetapi setelah didesak-desak akhirnya ia mau juga. Akhirnya acara resepsi usai sudah dan seorang demi seorang para tamu pamit pulang, demikian juga Agus sekeluarga.

Dalam perjalanan kembali ke hotel Agus melihat istrinya sangat bahagia. Bahkan komentarnya terhadap suasana resepsi bertubi-tubi. Nanda sendiri kelelahan dan segera tertidur pulas begitu kepalanya menyentuh bantal.

Melihat Nanda telah tertidur, Tina melepaskan pakaian pestanya sehelai demi sehelai, lalu menggerak-gerakkan tubuhnya dengan erotis, berusaha memancing gairah Agus, dan setelah busananya terlepas semua, ia langsung menerkam Agus, dan mengajak bercinta.

Pada malam itu berkali-kali hubungan intim mereka lakukan, membuat Agus merasa tulang-tulangnya lunglai karena kelelahan melayani hasrat istrinya yang menggebu-gebu, sehingga saat matahari telah tinggi mereka masih tertidur kelelahan. Lewat tengah hari baru mereka berangkat pulang ke Bandung,

Perjalanan pulang agak lambat karena mereka sering berhenti untuk belanja oleh-oleh. Lagi pula Agus menjalankan kendaraan perlahan karena masih agak mengantuk. Nanda, sepanjang jalan kembali tertidur pulas, mungkin karena masih kelelahan.

Menjelang magrib, ketika mobil mendekati Puncak, Tina mendesak untuk - berhenti sebentar agar kembali beristirahat di Telaga Warna. Agus menolak, Alasannya perjalanan masih jauh. Lagi pula sudah menjelang magrib. Tetapi karena Tina terus bersikeras dengan bujukan dan alasan yang sebetulnya sulit diterima akal, Agus akhirnya mengalah dan memarkir mobil di kawasan Telaga Warna.

Udara saat itu masih agak terang. Nanda, walaupun sudah terbangun namun masih menggeliat malas untuk berjalan, sehingga Agus menggendongnya turun mengikuti ibunya ke tepi telaga.

Setelah duduk, suasana menjadi santai. Tina berkata dengan serius, bahwa perjalanan ini tak akan pernah dilupakannya dan ia mencium pipi Agus berkali-kali. Kelakuannya itu dirasakankan agak aneh oleh Agus, seakan mereka tidak akan pernah bertemu lagi.

Ketika azan magrib berkumandang, terjadi kejutan dan sekaligus keanehan
yang irasional. Di luar nalar Agus, istrinya terjun ke dalam Telaga Warna. Agus terkejut setengah mati dan cemas ketakutan. Apalagi setelah mendengar putrinya berteriak histeris dan kemudian menangis meraung-raung memanggil-manggil ibunya, "Mamaaaamaama..."

Setelah menunggu beberapa saat, namun istrinya tidak muncul juga dari dalam telaga, Agus berteriak-teriak memanggil nama istrinya lalu kemudian terjun ke dalam air telaga untuk mencarinya.

Beberapa orang berkumpul melihat kelakuan Agus yang dianggap aneh. Agus menjelaskan apa yang terjadi dengan suara terbata-bata dan tubuh gemetar kebingungan. Beberapa orang kemudian tergerak untuk ikut terjun berusaha mencari istri Agus di dasar telaga. Beberapa wanita yang hadir berusaha membujuk mendiamkan Nanda yang terus menangis.

Lebih dua jam mengobok-obok seluruh telaga dibantu banyak orang tanpa hasil. Akhirnya dengan baju basah kuyup dan tubuh menggigil kedinginan serta perasaan tak menentu karena sangat sedih, Agus memutuskan untuk kembali ke Bandung dengan perinsip pencarian dilanjutkan esok paginya. Apalagi Nanda terus menangis memanggil-manggil ibunya.

Saat itu pikiran Agus terus bertanya-tanya, "Mengapa istriku tega berbuat begitu? Apa salahku? Setelah cukup lama tidak juga muncul dari dalam air apakah mungkin ia telah mati....?"

Ia menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi agar cepat tiba di rumah, dan berniat untuk mengabari saudara-saudaranya perihal istrinya yang 'hilang' itu, agar besoknya, mereka dapat ikut membantu upaya pencarian. Dengan perasaan sangat sedih dan terpukul atas musibah ini, Agus, masuk ke dalam rumah dan...

Mendengar suara mobil memasuki rumahnya, Tina yang ternyata belum tidur, bangun dan meloncat mengintip dari jendela kamar. Mengetahui suaminya pulang, emosinya kembali muncul. Diambilnya sepatu hak tingginya dan berlari ke pintu depan.

Agus sangat terkejut dan sekaligus merasa heran ketika membuka pintu depan, sepasang sepatu hak tinggi mendarat telak di kepalanya, Dan perasaan herannya bertambah ketika melihat pelakunya adalah istrinya. Agus kaget setengah mati, bahkan ketakutan, wajahnya pucat pasi, sehingga rasa sakit pada kepalanya yang benjol-memar karena terbentur sepatu tak dirasakannya lagi.

Kata Agus di dalam hatinya, "Bagaimana mungkin istriku yang hilang tenggelam di Telaga Warna sekarang muncul di hadapanku dengan wajah marah menakutkan dan suara menggelegar keras, mengumpat dan memaki?"

Dengan terpana, bengong dan perasaan tak karuan, Agus hanya bisa berdiri mematung di depan pintu, sementara Tina masih terus melemparkan segala macam benda ke arahnya sambil memaki-maki. Nalar Agus pada saat itu masih kacau belum jalan, dan masih bingung, sehingga ia tak berusaha menghentikannya. Kemudian baru buka mulut, "Ka..kaau ...ternyata masih hidup? Kukira sudah mati tenggelam." Mendengar kata-kata itu, dan melihat keadaan suaminya yang kacau, kini giliran Tina yang bingung, apalagi kemudian Nanda berlari dan memeluk dirinya sambil berteriak keras, "Mama... jangan melompat lagi ke danau, Nanda takuuut."

Tina terkejut dan heran mendengar ucapan Nanda, sehingga kemarahannya terlupakan, dan matanya melotot ke arah suaminya, meminta penjelasan, sambil mendekap Nanda yang menangis tersedu-sedu di pelukannya. Agus sendiri masih belum bisa mencerna dengan baik situasi di luar prediksinya itu, sehingga terpaku keheranan.

Melihat Agus tidak memberikan jawaban, emosi Tina timbul lagi dan berteriak keras, "Mengapa kau tinggalkan aku sendirian di Bogor, dan siapa wanita sialan itu!"

Pikiran Agus berusaha menyimak kata-kata istrinya, ... ditinggal di Bogor?, Siapa wanita itu? Apa yang sesungguhnya telah terjadi? Bukankah aku pergi dengannya ke Jakarta? Kalau yang pergi denganku itu bukan istriku, lalu siapa wanita yang menyerupai diri istriku dari Bogor hingga terjun ke telaga itu?

Setelah berpikir sejenak sambil mengingat-ingat apa yang dialaminya di telaga angker itu, baru Agus sadar bahwa wanita yang bersamanya itu bukan istrinya, Tiba-tiba ia berteriak keras, " Tidaaaak....! Aku tidak tahu bahwa wanita itu bukan kau! Makhluk itu menyerupai kau, lalu kukira kau."

Kemudian Agus memeluk Tina dan berkata, "Syukurlah bahwa kau masih hidup, kukira sudah matiiiii !"

Pelukan erat suaminya seakan takut kehilangan dirinya, membuat emosi Tina akhimya cair juga dan tenang, kemudian meminta penjelasan lengkap apa yang telah terjadi sebenarnya.

Agus menjelaskan kronologis kejadian yang telah dialaminya. Tentu saja dengan menyembunyikan adegan hubungan intimnya dengan makhluk itu. Tetapi Tina tak percaya. Tak masuk di akalnya. Untuk lebih meyakinkannya, Agus mengajaknya menelepon ke Jakarta.

Paman Tina di Jakarta setelah mengetahui kejadian ini, atas permintaan Agus dan atas keingintahuannya atas peristiwa aneh yang membuat orang merinding itu, esok harinya dengan kereta api terpagi segera berangkat ke Bandung. Sang paman bersumpah meyakinkan Tina bahwa mereka bertiga - Agus,Tina dan Nanda - memang benar-benar datang ke resepsi pernikahan anaknya. Bahkan berfoto bersama, dan katanya nanti bila sudah diafdruk akan dikirim ke Bandung. Sang paman terpaksa bermalam di Bandung karena Tina sangat terpukul dan histeris dengan kejadian fantastis dan menyeramkan itu. Bagaimana pun sang paman meyakinkan keponakannya itu, ia tetap tak dapat mempercayainya. Bahkan berkali-kali ia mengatakan apa yang diungkapkan itu tak masuk di akalnya.

Besoknya salah seorang putera pamannya itu datang dengan keluarga yang lainnya dan ikut meyakinkan Tina dengan kesaksian mereka membawa hasil cetakan foto-foto resepsi perkawinan, Tina dengan perasaan penuh keheranan memperhatikan foto yang di dalamnya terdapat foto Agus, suaminya sendiri, Nanda puterinya sedang menggandeng bayangan kosong. Ternyata makhluk berwujud Tina yang juga ikut berfoto itu tidak nampak di kertas foto.

Tiba-tiba Tina terhuyung, mujur Agus cepat menangkap tubuhnya agar tidak jatuh. Tina ternyata pingsan. Apa yang diceritakan kepadanya itu ternyata baginya cukup dahsyat menghantam jiwanya sehingga membuatnya shok. Mungkin terbayang di pikirannya apa saja yang dilakukan oleh suaminya dengan makhluk itu karena mengira bahwa mahluk itu adalah dia, isterinya.

Sampai saat ini tak seorang pun mengetahui siapa sesungguhnya wanita misterius itu, yang ikut naik mobil Agus mulai dari toko roti di Bogor, tidur di hotel bersama Agus, lalu akhirnya terjun ke Telaga Warna itu. Nanda sendiri tak pernah memikirkannya, karena pikirannya belum sampai ke sana. Bahkan ia sering bercerita kepada keluarga yang datang bahwa dirinya sangat senang diajak pergi jalan-jalan ke Jakarta bersama ibunya, menginap di hotel, pergi ke pesta, ia ternyata masih belum mampu memahami bahwa sesungguhnya orang yang dikiranya ibunya itu bukan ibunya.

Lalu pada suatu malam Agus bermimpi didatangi makhluk hijau menyeramkan, berbadan reptil seperti bunglon tetapi kepalanya menyerupai istrinya. Makhluk itu minta maaf telah mengacaukan keluarga Agus dengan menjelma dan menggantikan sosok Tina, Ia melakukan hal itu karena merasa tertarik mendengar celoteh Tina yang mesra di tepi telaga mengenai enaknya bepergian ke pesta pernikahan. Maka ia ikut dalam mobil Agus karena ingin tahu. Begitu ia melihat Tina masuk ke toko roti, kesempatan itu tak disia-siakannya lalu mendahului masuk ke mobil dengan wujud menyerupai Tina.

Makhluk itu memberitahukan bahwa ia sangat menikmati perjalanan itu dan tidak akan pernah melupakannya, dan berharap semoga Agus juga demikian. Akhirnya dia minta maaf atas segala kelancangannya itu dan juga menitipkan permintaan maafnya kepada Tina.

Agus yang sebelumnya marah dan benci kepada makhluk itu akhirnya luluh hatinya dan memaafkannya karena melihat tetesan air mata di pipinya tanda penyesalan dan ketulusan hatinya.

Makhluk itu kemudian lenyap setelah sebelumnya mendoakan agar keluarga Agus selalu rukun-rukun dan bahagia.

Demikian cerita Agus.

Apakah cerita itu logis? Tentu tidak. Tapi faktual? Wallahu a'lam. Andaikata memang benar, perempuan di telaga itu bukan hantu bukan kuntilanak, tetapi ada kemungkinan Jin.




iiiiiihhhhhhhh atutt........sumber






Mayat istri di jadikan meja

Sabtu, 28 November 2009


Sang suami, Jeff Green, 32 tahun, seorang Amerika yg tinggal di Arizona. Istri Jeff meninggal dan membuat sang suami sangat amat menderita. Untuk mengatasi penderitaannya, Jeff lakukan sesuatu yg sungguh di luar kebiasaan. Lucy, demikian nama istrinya yg meninggal, punya penyakit jantung yg membuatnya meninggal di usia 29. Kalimat terakhirnya, "Kita akan ketemu lagi di surga". Tapi kalimat itu tidak cukup menyakinkan Jeff.

Detik detik terakhir penguburan, Jeff memutuskan ia tidak bisa membiarkan Lucy pergi begitu saja. Atas seijin pemerintah, Jeff di perbolehkan membawa mayat istri nya ke rumah. Karena Lucy semasa hidupnya suka humor, Jeff berpikir pasti istri nya tidak keberatan jika di jadikan meja kopi. Jeff lalu memesan meja kaca khusus yg bisa menghentikan proses pembusukan. Harga meja itu US$ 6000.

sumber: www.bluefame.com

Masjidil Haram

Ini adalah hasil pencitraan dari IKONOS Satelite milik Space Imaging Inc, AS. Masjidil Haram yang �diintai� oleh AS pada 31 Oktober 1999 itu menampilkan fenomena menakjubkan. Terlihat di gambar hanya bagian Masjidil Haram saja yang berkilau sementara bangunan di sekitarnya tampak lebih gelap. Subhanallah. (NASA Astronomy Picture of The Day)



sumber: www.bluefame.com

Wanita Berpayung Hitam

Dulu, waktu saya masih kecil, ibuku sering bilang kalau mahluk halus tidak hanya keluar atau menampakan diri pada malam hari saja, bisa juga keluar siang hari. Aku tidak percaya karena mungkin hanya alasan ibuku agar aku tidak main disiang hari. Tapi sekarang saat aku jauh dari Ibuku aku mengalami perisiwa aneh.......
Saya adalah anak kost yang berdiam di Sukajadi, dan kuliah di UNPAD Jatinangor. Peristiwa yang kualami ini berawal dari perjalanan pulang dari kampus menuju tempatkost ku !
Siang itu tepatnya Hari Jum'at, pulang kuliah saya berniat pulang ke rumah. Saya menunggu angkot Cicaheum Ciroyom tepat di depan kampus UNPAD Dipatiukur. Karena hari Jum'at angkot yang beroperasi sangatlah sedikit, dengan rasa kesal aku tetap menunggu angkot, meskipun terik matahari sangat menyengat siang itu . Sekitar 20 menit aku menunggu, akhirnya datang juga sebuah angkot yang berpenumpang 3 orang tanpa kernet. Karena kosong, aku mendapatkan tempat duduk tepat dibelakan pak supir, sehingga pandanganku langsung menghadap pintu masuk angkot.
Karena kosong, angkot yang kutumpangi berjalan perlahan. Dalam perjalanan sebelum lampu merah Dago, saya melihat seorang perempuan berdiri di sisi jalan, mencoba mencegat angkot yang kutumpangi. Karena angkot berjalan lambat aku sempat memperhatikan perempuan itu. Perempuan itu mengenakan rok terusan berwarna hitam dengan bunga-bunga warna kuning, rambut ikal terurai melewati bahu, dengan membawa payung hitam. Aku menjadi tertawa sendiri melihat wanita itu, karena siang jari bolong seperti ini memakai pakaian yang di dominasi warna hitam.
Tapi anehnya....angkot yang kutumpangi ternyata tidak berhenti tepat di mana perempuan itu berdiri. Sang supir malah memberhentikan mobilnya tiga meter setelah perempuan itu....tepat di depan tiga orang laki-laki yang juga menyetop angkotku. Tapi anehnya...meskipun beberapa meter dari angkot, perempuan itu sama sekali tidak mau mendekati angkotku. Aku hanya berguman " Sombong sekali perempuan itu, nggak mau capek dikit." Akhirnya angkotpun pergi meninggalkan perempuan itu. Setelah melewati Simpang Dago, dekat jalan Sumur Bandung angkot berhenti lagi karena ada penumpang seorang ibu dan anak kecil. Dan tak jauh dari tempat ibu itu berdiri..... ternyata berdiri seorang perempuan! Dan " Ya' ampun.......perempuan itu kan...perempuan yang tadi!! aku bisa memastikan bahwa perempuan itu adalah perempuan yang kulihat sebelum lampu merah Dago......Baju, Rambut dan Payung yang dia bawa sama persis!"
Aku mencoba untuk meyakinkan pandanganku dengan membuka mata dengan lebar " Masa sih, perempuan yang tadi? Aku hanya berpikir, ini hanya kebetulan saja. Tapi bagaimana bisa, sama muka, sama pakaian yang dia pakai?" Dalam angkot timbul pertanyaan-pertanyaan aneh yang menyelinap dalam diriku. Akhirnya aku menyimpulkan mungkin hanya halusinasi saja, karena udara panas dan aku sendiri sudah lelah. Akhirnya angkot yang kutumpangi kembali meneruskan perjalanan. Dan seperti pertama kulihat, perempuan itu hanya berdiri saja tidak bergeming sedikitpun...ataupun berusaha untuk menaiki angkot yang kutumpangi.
Tepat di dipertigaan Jalan Siliwangi, di belokan ke ITB tidak jauh dari tempat angkot Cicaheum-Ledeng nge-tem, teriakan Kiriii..!!!!! dari salah satu penumpang .....membuat pikiranku seketika buyar......pada saat itu juga aku memberikan jalan kepada penumpang yang akan turun. Seperti biasanya aku selalu melihat ke arah luar angkot. Tapi....!!!!!! 'ya ampun!!!! disisi jalan dekat pagar kawat berduri, tepat di depan pintu menghadap langsung ke arahku, berdiri seorang perempuan !!!! dan.....perempuan itu ..perempuan itu adalah perempuan yang kulihat tadi!!! baju, rambut dan payung sama persis!!! Karena berhadap-hadapan kurang lebih 4 meter, aku melihat jelas wajah perempuan itu dengan jelas. Perempuan muda itu bermata sipit, hidungnya bulat...tidak mancung mukanya pucat pasi!!! dan diaaaaa...........tersenyum menatap kearahku!!! Untuk beberapa detik akau tak bergerak dan bulu kuduku merinding disertai keringat dingin yang mulai mengucur. Beberapa detik setelah itu terasa olehku tangan yang menepuk-nepuk bahuku....rupanya ibu yang duduk disebelahku . Ibu itupun bertanya " kenapa Neng ? Kelihatanya nggak enak badan'ya ? " Aku terdiam sesaat ...." ehhh, nggak Bu, perempuan itu ? " jawabku sambil menunjuk kearah Perempuan itu.Tapi, lho, wanita itu kemana, wanita itu menghilang . 

sumber: http://dewa.com/dagelan

Tuyul


Tuyul (bahasa Jawa: thuyul) dalam mitologi Nusantara, terutama di Pulau Jawa, adalah makhluk halus berwujud anak kecil atau orang kerdil dengan kepala gundul. Penggambaran lainnya yang tidak disepakati semua orang adalah kulit berwarna keperakan, bersifat sosial (dalam pengertian memiliki masyarakat dan pemimpin), serta bersuara seperti anak ayam. Tuyul dapat dipekerjakan oleh seorang majikan manusia untuk alasan tertentu, terutama mencuri (uang). Untuk menangkal tuyul, orang memasang yuyu di sejumlah sudut rumah karena tuyul dipercaya menyukai yuyu sehingga ia lupa akan tugas yang dibebankan pemiliknya. Kejadian tuyul dipercaya berasal dari janin orang yang keguguran atau bayi yang mati ketika lahir. Karena berasal dari bayi, karakter tuyul juga seperti anak-anak: gemar bermain (seperti laporan orang melihat sejumlah tuyul bermain pada tengah malam, dsb.)

sumber:http://www.blogcatalog.com/blog/hantu-binal-foto/

Tersesat

3 tahun yang lalu aku bepergian dengan temanku ke tangkuban Perahu. Meskipun dilarang, aku tetap nekad pergi, tanpa pamitan atau minta ijin terlebih dahulu kepada orang tuaku.... Aku dan temanku berangkat pagi-pagi.... Karena sudah sering pergi ke Tangkuban Perahu maka aku sudah hapal betul keadaan disana.... Bahkan dulu aku dan teman-teman sering masuk ke kawasan yang menurut orang-orang disekitarnya adalah kawasan terlarang . Maklum, karena sebagai anak muda selalu mempunyai rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang besar. Setelah memasuki daerah itu...memang terlihat tidak terlalu menyeramkan, terbukti dengan banyaknya coret-coretan yang sengaja ditulis sebagai tanda kenang - kenangan, yang berarti banyak orang yang sudah mendatangi tempat itu.
Karena sudah begitu hapal dengan daerah itu , kali ini aku dan temanku pagi-pagi sekali mulai masuk ke kawasan hutan itu.... Begitu menemui pintu masuk hutan itu, kami berdua bertemu dengan turis dari Jepang... Kemudian turis Jepang itu memanggil kami Dan meminta untuk di foto bersama, tapi anehnya.... turis Jepang itu hanya ingin foto dengan aku saja. Aku mengusulkan untuk berfoto bertiga tetapi turis itu tetap hanya ingin berfoto dengan aku saja....Karena aku tidak mau mengecewakan turis itu, akhirnya aku pun mau foto bareng turis itu. Setelah dua kali mengambil gambar, aku dan temanku meneruskan perjalanan kembali kedalam hutan. Setelah memasuki hutan... aku merasakan hutan tampak lebih lebat , lebih dingin dan sedikit mencekam jika dibanding waktu aku datang dulu ... mungkin karena sudah terlalu lama selang waktunya.... Tapi aku tidak terlalu menghiraukan karena aku yakin sangat hafal dengan jalur-jalur di hutan itu.
Dalam perjalanan kami berdua bercerita sambil bercanda dan tertawa sesekali.... Karena keasyikan cerita, kami tidak menyadari kalau kami berdua sudah berjalan lumayan jauh. Dan tiba-tiba saja aku mulai kebingungan menemukan arah jalan keluar...padahal aku yakin betul hafal dengan daerah ini. Dan kamipun mulai berjalan kembali tetapi kali ini pelan-pelan sambil mengingat-ingat jalan keluar.... ANEHHH, setelah berjalan cukup lama ... kami berdua tidak menemukan jalan keluar ? Saya pikir kami berdua tersesat.... kamipun mulai panik dan dengan sedikit bingung akhirnya kami berdua memutuskan untuk kembali ke pintu masuk dengan menyusuri jalan yang kami lewati tadi, tapi alangkah kagetnya kami karena kami tidak menemukan pintu masuk tadi. Kamipun mulai dihinggapi ketakutan ....dan akhirnya ... aku menangis ..... akupun kemudian dipapah temanku serta disandarkan dipohon beringin besar.,sambil berusaha untuk menenangkan aku ... tapi aku tetap menangis... bahkan temankupun akhirnya ikut menangis juga. Setelah beberapa saat ... temanku membujukku untuk meneruskan perjalanan..., karena dengan menangis, jalan keluar tetap tidak bisa ditemukan.... apalagi hari sudah sore dan sebentar lagi gelap.
Akhirnya setelah berdoa bersama-sama, sambil menangis, kamipun melanjutkan perjalanan.. . Untunglah ....belum terlalu jauh kami berjalan....dari kejauhan kami melihat sebuah rumah gubuk.... rasa takut kamipun sedikit berkurang karena melihat rumah itu....dan tangis kamipun mulai berhenti. Dengan perasaan lega kamipun segera mendekati rumah itu...tapi setelah didekati ... kami kebingungan ... karena kami tidak menemukan rumah yang kami lihat tadi.....rumah itu ..... rumah itu .... mendadak hilang dari pandangan kami ...!!!
Rasa takut kami makin menjadi ... dan langsung saja kami mulai menangis kembali. Sambil menangis aku berpikir .... " bagaimana aku bisa keluar dari hutan ini ?..... ......bagaimana aku bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini ! apalagi hari sudah mulai gelap "
Mau tak mau ....masih sambil menangis, dalam keadaan gelap malam ... kami berdua melanjutkan perjalanan. .. Kami terus berjalan dan berusaha untuk mencari jalan keluar dari hutan itu ... meskipun beberapa kali aku terjatuh karena kakiku tersangkut akar pohon-pohon besar.
Tiba-tiba dari kejauhan, kami melihat setitik cahaya kecil.... samar-samar .... seperti lampu tempel.... bergoyang-goyang. langsung saja kami mempercepat langkah kearah cahaya tersebut. ..dan setelah dekat ....ternyata cahaya tersebut berasal dari lampu tempel yang dibawa oleh seorang bapak-bapak yang sudah tua.
Kami pun langsung memegang tangan bapak tersebut sambil memohon ; " Pak...tolong kami, pak...tolong kami pak....anterin kami keluar dari hutan ini pak...!!?!"
Melihat ketakutan kami...akhirnya pak Tua itupun dengan mengangguk-angguk ... bersedia menemani kami menuju jalan keluar ..... di perjalanan, pak Tua itupun berkata..... " Adik tersesat ya ? ...dihutan ini memang sering terjadi hal seperti itu .... adik tadi pasti menyepelekan hutan ini ... Untung adik bertemu dengan saya, malah dulu ... pernah ada yang berbuat yang tidak-tidak ...dan akibatnya dia tidak menemukan jalan keluar berhari-hari....
Setelah beberapa saat akhirnya kami sampai di sebuah desa...yang kata pak Tua itu desa itu adalah desa Pangheyotan, nama yang belum bernah aku dengar sebelumnya. 

sumber: http://dewa.com/dagelan

Kantor angker

Kejadian ini saya alami sendiri pada awal tahun '96 kemarin. Saat itu saya bekerja di sebuah kantor agen di Jl. Purnawarman. Pada bulan-bulan pertama saya bekerja di kantor dengan gedung bergaya belanda tersebut, saya tidak pernah mengalami kejadian seram apapun. Karena kantor tempatku bekerja bukan kantor yang besar, jadi seringkali karyawan mengerjakan pekerjaan yang sebenarnya bukan merupakan tugasnya. Suatu malam saya tugas lembur sendirian, sehingga begitu pulang kunci kantor mesti aku bawa pulang. Dan besok pagi saya harus datang lebih awal.
Keesokan paginya ... pada saat kantor masih sepi, saya sudah datang bersamaan dengan ERNAN teman kantorku... dan saat akan membuka pintu, saya dan ERNAN mendengar seperti ada keributan di dalam kantor... Setelah saling pandang kami mencoba mengintip kedalam ...dannnn ... dengan keheranan yang amat sangat ... kami melihat banyak mahluk mungil...kami melihat sekitar 5 mahluk mungil setinggi 30 centian, sedang berlarian di dalam ruangan kantor. Kami ketakutan setengah mati dan mengurungkan niat untuk membuka pintu kantor. Akhirnya dengan perasaan takut dan keheranan kami berjalan menuju pagar depan menunggu teman kantor yang lain.
Setelah teman - temanku yang lain datang ... bersama-sama kami masukkedalam kantor ... tetapi kami tidak menceritakan kejadian yang kami alami...takut tidak dipercaya dan ditertawakan. Ternyata kejadian ini belum selesai sampai disitu. Saat itu saya sedang sendirian di ruangan manager, sedang mengetik komputer dan duduk di kursi roda yang berputar. Ketika saya sedang serius mengetik, tiba-tiba saja kursi yang saya duduki berputar pelann - pelannn ... dengan sendirinya ... Kontan saja aku langsung berteriak sembari meloncat dari kursi itu dan langsung berlari menuju ke ruangan depan. Tanpa banyak pikir langsung saja aku ceritakan peristiwa yang baru saja aku alami itu ke YENNI. Dan ternyata Yenni pun juga sering mengalami hal yang sama... seperti tiba-tiba ada mengelus-elus kakinya atau bahkan mencubit pinggangnya.
Belum habis keheranan dan ketakutanku tiba-tiba saya dipanggil Manager saya. Masih dengan perasaan takut, saya melangkah ke ruangan manager saya. Pada saat duduk, tiba-tiba saya melihat seperti ada yang duduk di kursi pojok ruangan...saya pikir saya berilusi, tetapi tanpa pikir panjang lagi saya bicara pada beliau, bahwa disana ada yang duduk...dan ternyata beliau juga merasakannya ... kemudian beliau mengajak saya untuk membaca do'a bersama- sama dengan keras. Tetapi mahluk itu tidak juga pergi. Akhirnya beliau memanggil BENO temen kantor saya lainnya untuk mengajak saya keluar dari ruangan itu. Tetapi ketika saya sampai diruangan tengah...saya jatuh pingsan dan saya tidak ingat apa-apa lagi.
Ketika saya sadar kembali ... rasanya badan saya lelah ... tubuh saya lunglai dan baju saya basah oleh keringat. Dan langsung saja dengan terbata-bata saya berkata pada ERNA temanku ..."Er... tolong bikinin surat pengunduran diri..."

sumber: http://dewa.com/dagelan

Jalangkung

Permainan Jalangkung memang sudah tidak asing lagi di Indonesia, permainan mistis ini sering kali dilakukan oleh orang dengan maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Permainan yang KONON memanggil roh orang yang sudah meninggal - tetapi pendapat lain mengatakan bahwa yang datang adalah JIN yang berpura-pura sebagai ROH. Permainan Jalangkung dilakukan dengan cara menggunakan uang logam , gayung yang terbuat dari batok kelapa, atau bisa juga menggunakan jangka. Kisah ceritaku berawal dari rasa ingin tau ku untuk bermain jalangkung, yang mengakibatkan kapok seumur hidup ! Kejadian ini terjadi pada pertengahan Oktober 1996 dimana aku dan teman-temanku berempat mencoba bermain Jalangkung dengan menggunakan Jangka, dirumahku ... dikamar ku. Permainan pemanggilan roh itu dimulaidengan membakar menyan, lilin dan lampu ruangan dipadamkan. Pada saat itu hujan diluar sangatlah deras dan pada saat itu waktu menunjukan jam setengah duabelas malam.
Kami berempat duduk bersila diatas tempat tidur mengelilingi kertas putih bergambar lingkaran abjad. Akhirnya kami bergiliran untuk memegangijangka tersebut berputar. Tak kurang dari sepuluh menit ternyata jangka itu bergerak dan ternyata jangka itu menulis bahwa yang datang adalah roh wanita. Setelah itu saya oper keteman yang kedua , ketiga dan keempat ternyata roh yang datang ternyata seorang pria dengan nama yang berbed. Tiba giliranku lagi ternyata yang datang adalah roh wanita yang pertama, ku alihkan lagi kepada temanku ..tapi ternyata teman-temanku berhasil mendatangkan roh yang berbeda dari semula, dan yang membuat badanku semakin bergetar adalah, setiap giliranku selalu datang roh wanita yang itu-itu lagi.
Hingga begitu tiba giliranku yang ketiga kalinya ... ternyata roh manita yang sama lagi yang datang ...Kami terpaku beberapadetik, dan serentak kami berempat berloncatan dari tempat tidur, langsung mencoba keluar dari kamar dengan berebutan. Dengan nafas terengah-engah langsungkami berkumpul di ruang tamu Kebetulan sekali pada saat itu diruang tamu ada kakakku yang sedang menonton TV. Langsung saja kami ceritakan kejadian yang baru saja kami alami. Kakakku sedikit tidak percaya dengan kejadian yangkami alami. akhirnya kakakku langsung masuk kedalam kamarku untuk membuktikannya..... setelah beberapa menit masuk dan melihat sekeliling kamarku kakakku kembali keruang tamu dan berkata " Ah, kamu semua ...dasar pengecut ... Tuch liat ... temen kamu yang didalem kamar kamu .... dia nyantai saja .... nggak takut ... malahan dia minta rokok sama aku..."
Kontan dengan perkataan kakakku seperti itu semakin membuatku kaget....! Karena jelas-jelas kami dikamar itu hanya berempat, dan semuanya sudah keluar dari kamar itu ... Lantas, siapa yang berada dikamar saya sambil merokok.....???? Tanpa pikir panjang lagi ... kami berempat langsung saja pergi keluar ...dan akhirnya meutuskan untuk tidur di rumah temen kami.
Keesokan harinya saya pulang kerumah dan membersihkan kamarku dari sisa-sisa permainan Jalangkung semalam. Tiba-tiba ibuku memanggilku dan berkata; " Besok lagi jangan bawa temen tidur disini !!... bising !! sampai hampir Subuh gedebak-gedebuk terus...ngapain aja sich ? "
Setelah aku ceritakan ke Ibu kalau aku tadi malam habis bermain Jalangkung dan tidak tidur dirumah.... Ibuku langsung marah habis-habisan. Akhirnya Ibuku memanggil orang pintar.
Setelah diketahui lewat " Orang Pintar " ternyata salah satu roh yang kami panggil ternyata tidak mau kembali, dan bersemayam di celengan yang berbentuk kakek-kakek gendut dengan pakaian kimono. 

sumber: http://dewa.com/dagelan

Pocong

Kejadian ini saya alami kira-kira dua tahun yang lalu sekitar akhir bulan juli 1996, dimana ketika itu kami ditugaskan menjadi mahasiswa KKN di salah satu desa di pesisir pantai Pangandaran. Cerita ini berawal ketika kelompok KKn kami yang berjumlah 10 orang menjadi tenaga sukarela di desa tertinggal di daerah Ciamis.
Setelah sampai di desa, kemudian kami ditempatkan disalah satu rumah penduduk. lalu kami dibawa ke kantor kepala desa. Disana kami diperkenalkan kepada seluruh perangkat desa dan bersilahturahmi dengan pemuka agama setempat. DI sela-sela perkenalan, kepaladesa tersebut mengatakan "Adik-adik jangan kaget kalau di desa ini amsih banyak hal yang gaib dan supraniatural . Di sini sudah biasa". Ujar kepala desa itu sambil memperlihatkan botol-botol yang didalamnya berisi barang-barang kirirkman alias santet selama dia mejabat jadi kepala desa. kami yang nota bene orang kota yang awam dengan masalah-masalah supranatural, cukup kaget dan ketakutan juga mendengar informasi kepala desa itu.
Yang mengherankan dari desa itu, ketika kami melakukan survey tempat, ternyata 2/3 bagian dari desa itu dipenuhi oleh makam alias kuburan. Hingga di desa itu ada 3 kategori untuk kuburan, ada kuburan biasa, kuburan tua dan kuburan keramat. Sampai suatu ketika saat Koordinator desa kamu harus menyampaikan surat undangan rapat ke rumah Pak Kades yang jaraknya sekitar 2 jam perjalanann ddengan menggunakan ojek.
Dusun Kades kami berada di puncak gunung yang kami tempati danharus melewati hutan pinus yang cukup lebat dan kata penduduk setempat hutan itu cukup cukup angker. Setelah menyampaikan surat dan berbincang-bincang sejenak, teman kami yang mengantar surat pun pamit pulang. Di tengah perjalanan, tukang ojek itu pun mengobrol dengan teman kami. "...Den kalo aden KKN takut sama hantu enggak?". Ditanya seperti itu temanku mejadi heran dan sedikit ketakutan. ...."Eh mang, jangan ngomgong yang enggak-enggak dong kan serem. kalau emang enggak takut sama hantu?" tanya temanku..." Ah itu sih kecil. disini sudah biasa Den, Tuh! disebelah kanan dan kiri kita kan kuburan keramat, he..he " kata si tukang ojek yang sepertinya sudah terbiasa dengan hal-hal yang nahe. Belum sepuluh menit dari obrolan mereka , tiba-tiba mesin motor itu mati. Walaupun sudah berusaha untuk menghidupkan motor itu, tetap sia-sia. Beberapa saat kemudian. Dorr!! Ban motor itu meledak dengan sendirinya Aneh...biasanya ban meledak atau kempes kalo menggilas sesuatu. "Aduh kenapa jadi gini ya?" kata tukang ojek. "Begini saja den, Aden tunggu dulu disini, emang kebawah dulu membetulkan ban motor ini".
Walau sebenarnya takut, tapi apa boleh buat, akhirnya temanku itu mau juga menuggui motor itu di tengah hutan yang jauh dari mama-mana. Sambil duduk dan istirahat di atas batu yang sudah berlumut. Temanku yang tak tahu kalu batu yang dia duduki itu adalah batu nisan kuburan keramat yang sudah berlumut. Setelah setengah jam tukang ojek itu pergi, tiba-tiba angin berhembus dengan cepat. Samar-samar temanku itu melihat bayangan putih berkelebat diatas-atas pohon pinus. bayangan itu semakin jelas ketika sinar bulan menerpa tubuhnya. Dan...mahluk itu seperti tertawa mengikik pelan dan sedikit mendesah katena tertiup angin. Hi...Hi..iiii
Temanku yang dari tadi komat-kamit membaca doa tiba-tiba pingsan dan mengompol diatas batu nisan tersebut. Singkat cerita temanku itu sudah dibawa ke rumah oleh si tukang ojek idan dirawat oleh orang pintar setempat. Malam kian larut..teman-temaku satupersatu beranjak tidur. kecuali aku dan temanku Rudi. Kami mengoblrol di beranda depan menghadap ke arah mesjid tua dan kantor kepala desa yang dibelakangnya dipenuhi oleh kibiran. jam saat itu menunjukkan pukul satu dini ahri . tiba-tiba teman-temanku melihat ada bayangan putih seperti mayat yang dibungkus kain kafan alias pocong.
"eh..kkkamu llihat iitu enggak ?" tanya rudi sambil memegang pundakku keras sekali.
" Melihat apa?! tanyaku karena memang aku tak melihat apa-apa. " Itu...tu...pocong!!" tambah Rudi lagi. Lalu akupun refleks melihat kearah dia menunjuk.
Dan...akupun melihat sesosok tubuh yang dibungkus kain kafan sedang melintas diantara pohon mangga dekat mesjid menuju kearah belakang kantor kepala desa. Kami langsung berteriak 'Poconggggg" sambil berlari masuk kedalam rumah. Seisi rumah bangun dan bertanya ada apa. lalu kami menceritakan yang kami alami tadi tentu saja seisi rumah jadi ketakutan. akhirnya kamipun berencana untuk tidak tidur malam itu. tapi setelah jam 3 dini hari, ternyata rasa kantuk mengalahkan kami. Akhirnya kamipun tidur kembali di kamar, kecuali si Rudi yang tidur di sofa kamar tamu karena kamat tidurnya sudah penuh.
Sekitar jam 4 dini hari, kami dikagetkan oleh teriakan Rudi yang keras sekali. Kamipun keluar kamar dan di sepan mata kami terlihat sesosok pocong yang sedang duduk di sebelah teman kami itu. Tatapan matanya sayu, kulitnya melepuh dan bernanah. Kami semua serentak membaca doa-doa minta kekuatan dari yang di Atas. Tiba-tiba sosok itu mulai mengeluarkan asap dan akhirnya menghilang dari pandangan kami. kami sesaat terdiam begitu juga denganku. Serasa didalam mimpi setelah sadar kami berusaha menolong teman-teman kami yang sedang pingsan. akhirnya kami sepakat untuk benar-benar tidak tidur, sambil bersama-sama membaca doa.
Sekitar pukul setengah enam setelah kami shalat subuh, pintu rumah dijetuk dari luar. setelah dibuka, ternyata Pak Kosim yang sedang meronda. kata beliau kami disuruh datang, ke rumah salah satu penduduk nanti siang karena ada yang meninggal.
Siangnya kami datang untuk melayat dan sekedar mengucapkan turut berduka cita. Setelah di persilakan masuk kamipun berdoa di samping jenazah. tapi ternyata...setelah kami lihat wajah yang meniggal itu..wajahnya sama persis seperti pocong yang kami lihat tadi malam. 

sumber: http://dewa.com/dagelan

Pendaki Gunung

Tiga orang mahasiswa pecinta alam mendaki gunung Slamet tepat pada saat pergantian tahun baru. ... Anton ... Iwan dan Doddy. Mereka tidak menemui rintangan berarti saat mendaki...hingga begitu tinggal 25 meter lagi sampai puncak gunung...Cuaca yang begitu cerah ... mendadak berubah jadi gelap dan berkabut... jarak pandangpun juga hanya semeter saja. Karena Puncak gunung sudah tidak begitu jauh lagi... mereka merasa sayang sekali kalau mesti turun dan mengulangi lagi pendakian. akhirnya mereka sepakat dan berkeyakinan bulat untuk terus mendaki. Mereka mengeluarkan tali dan saling mengikat diri dengan jarak perorang sekitar 1 meter... Dan ..... mereka melanjutkan pendakian . belum sampai 10 meter pendakian .....tiba-tiba IWAN yang berada paling belakang teriak : " a...aaakkku susah bernafas ...tolong pegangin tali ..aku mau betulin ranselku ....achhhhh !!?! AAACHHHH !!?!!.............AAACCCHHH .....!!?!!!!" Ternyata IWAN tergelincir ke jurang.....dan karena mereka saling terikat dengan tali...maka tergelincirlah mereka bertiga kedalam jurang....dengan posisi saling tindih.... IWAN paling bawah ... ditindih Doddy dan Anton
Karena Anton paling atas...dia tidak begitu terbanting.....hanya pingsan..... dan begitu dia siuman dia menangis dan berteriak keras - keras "......Tollonggg....tollonggg...IWAN meninggal...... ...Dod...Doddy ....tollongggggg ... Doddy.........." Tiba-tiba Dody bergerak-gerak dan merintih ".... TON....kaki ku Tonnn...kaki ku Tonn....." Ternyata Doddy masih hidup...hanya saja ... kakinya patah. Anton dan Doddy akhirnya berpelukan dan berdoa keras-keras....... Tak lama kemudian keduanya pingsan lagi...dan keesokan harinya..... .....Tidak ada tanda-tanda gerakan sedikitpun dari Anton maupun Doddy..... Keesokan harinya Anton dan Doddy tetap tidak bergeming sedikitpun ....badannya dingin dan kaku ...............................................Dan ternyata keduanya sudah meninggal
Dilain tempat....tepat sehari keberangkatan IWAN, ANTON dan DODDY mendaki gunung Dikediaman orangtua IWAN, ANTON dan DODDY , masing-masing kedatangan 3 orang tamu ...lengkap dengan seragam pendaki gunung...tetapi anehnya sergam pendaki yang mereka kenakan semuanya berwarna putih...........semuanya berwarna putih...mulai dari sepatu... ransel... celana... jaket...topi......semuanya berwarna putih bersih .... Bahkan wajah mereka terlihat aneh ...putih , sedikit pucat .... Ke-3 orang tamu tersebut kemudian bercerita tentang kebaikan dan keberanian IWAN, ANTON, dan DODDY .... Hanya sepuluh menit mereka bertamu , akhirnya ketiga orang itu berpamitan... sambil menyerahkan bendera pecinta alam dan buku tentang para pendaki gunung kepada orang tua masing-masing ....serta menyampaikan khabar bahwa anak-anak mereka ANTON, IWAN, DODDY ingin tinggal lebih lama digunung .... karena mereka memang sangat mencintai gunung... 

sumber: http://dewa.com/dagelan/

Aneh apa Unik?


Rumah Tante Reni

3 tahun lamanya aku tinggal di rumah tante Reni di Bandung . Rumah tante Reni sangat besar , dengan bentuk bangunan artdeco dan hanya di huni 4 orang , 2 pembantu rumah tangga , tanteku dan aku sendiri . Sementara sang suami Om Rino sudah meninggal 2 tahun yang lalu secara misterius . Di rumah tanteku nggak jauh beda dengan dirumahku sendiri , makan minum , semua kebutuhan ku selalu selalu disediakan , kadang tante Reni sering memberiku uang jajan yang terbilang lumayan . Dengan rumah yang besar aku bisa memilih kamar mana yang akan di jadikan kamar tidurku . Total kamar yang di rumah itu 5 kamar berukuran besar , 2 digunakan pembantu dan 1 kamar di gunakan tanteku dan atu lagi gunakan untuk kamar tidurku . Dan hanya satu kamar yang tidak di huni , malah sang pembantupun tidak pernah masuk kekamar untuk membersihkan ruangan ,dan seolah-olah kamar larangan untuk di masuki . Aku tidak terlalu peduli pada kamar itu yang penting aku sudah mendapat tempat tinggal yang nyaman . Tapi setelah beberapa bulan kemudian pikiranku mulai berbertanya-tanya , rasa ingin tauku mulai memuncak setelah menemui beberapa keganjilan setiap melewati kamar itu yang kebetulan bersebelahan dengan kamar tidur ku. Pertama setiap melewati kamar itu , kucium bau asap rokok , padahal semua penghuni rumah tidak ada satupun yang merokok . Tapi bau asap rokok setiap melewati kamar itu terus tercium...... Atau suatu hari aku menemukan kamarku dengan keadaan pintu terbuka .. padahal hanya akulah satu-satunya yang memiliki kunci kamar .....dan tidak ada satu pun barang yang hilang atau berpindah tempat........anehnya dalam kamarku lagi-lagi tercium asap rokok itu !Aku tidak terlalu perduli dengan kejadian itu , aku langsung merebahkan diri dan tertidur pulas . Di dalam tidurku aku bermimpi buruk ....bertemu dengan Suami tante Reni ! yang sudah meninggal 3 tahun yang lalu ....! dalam mimpiku Om Rinto tampak jelas, namun dengan wajah pucat sambil memegang rokok yang tak henti-henti di isap. Dalam tidurku Om Rinto berpesan...... "Hey kamu yang menghuni kamar ini, cepatlah pergi sebelum rokok ku habis....." Karena kau harus tahu bahwa aku mati di kamar sebelah karena di bunuh oleh wanita keparat itu ...mayatku di kubur jadikan satu dengan tembok antara kamarmu dan kamarku !" " Pergi.....pergi ....sebelum asap rokok ini menghilang .......!" Aku terbangun dengan keringat yang membasahi tubuhku, kulihat kamarku ....penuh dengan asap rokok !!!!! Tanpa pikir panjang aku lari keluar kamar dan meninggalkan kamar itu....untuk selamanya !. Oh , Tuhan .......Om Rinto meninggal di bunuh istrinya sendiri ..... dan mayatnya di kubur di jadikan satu dengan tembok !
sumber::http://dewa.com/dagelan/

Okeycall, 'Kembaran' Facebook Cita Rasa Lokal

Jumat, 20 November 2009

Jakarta - Sebuah perusahaan nasional yang berbasis di Tangerang, Banten, meluncurkan situs jejaring sosial yang mirip dengan Facebook. Situs ini diberi nama Okeycall dan diklaim menggunakan platform teknologi yang lebih maju dari Facebook.

Amal Alghozali, Presiden Direktur Okeycall Indonesia mengatakan, kehadiran situs ini adalah upaya untuk mementahkan mitos bahwa Indonesia tidak pernah bisa menghasilkan produk inovasi teknologi serta hanya menjadi konsumen dan pengguna produk-produk teknologi asing.

"Padahal kita memiliki ribuan ilmuan-peneliti yang dapat menghasilkan inovasi teknologi dengan daya saing global. Selama mitos itu tidak kita buang jauh-jauh, maka kita akan terus menjadi konsumen," tegasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/11/2009).

Pun demikian, sayangnya kehadiran situs ini tak bisa dilepaskan dari bayangan Facebook yang sudah kadung mengakar di kalangan pengguna internet Indonesia. Bahkan dalam rilisnya, Okeycall mengakui bahwa tampilan mereka sekilas seperti menyontek Facebook.

"Beberapa fitur yang tidak ada di jejaring sosial lain, ada di Okeycall. Seperti live video chat yang memungkinkan member Okeycall bertatap muka dengan lawan chatting secara interaktif," timpal Tubagus Herman Hermawan, penggembang sistem dan Direktur Teknik dan Operasional Okeycall Indonesia.

Secara teknis, pengguna tidak perlu men-download aplikasi untuk menikmati layanan live video chat tersebut. Hal ini dirasa sangat berbeda dengan aplikasi video chat situs lain, namun tetap memiliki resolusi tinggi.  

Selain live video chat, Okeycall juga menyediakan fitur free SMS, conference chat, blog serta beberapa fitur lain laiknya situs jejaring sosial. Okeycall bahkan juga dilengkapi dengan fasilitas mail server yang dapat dimanfaatkan secara gratis. Mail server ini berfungsi sebagai situs penyaji, penerima dan pengirim surat elektronik atau e-mail.

Meski diklaim menggunakan platform teknologi yang lebih maju dari Facebook, tetapi tetap saja Okeycall bukanlah -- atau setidaknya belum menjadi tandingan Facebook. Ketika disambangi detikINET, tampilan Okeycall terlihat masih kaku dan navigasi di halaman pengguna pun masih membingungkan.

( ash / wsh ) 

sumber: detikInet 

Aplikasi Blackberry

Senin, 09 November 2009

Di bawah ini adalah link beberapa aplikasi Blackberry...silahkan di sedot

Foto Unik


Coba anda agak menjauh untuk dapat melihat perbedaan foto ini

Jeritan Kami Kaum Lelaki

Yang selalu kita dengar adalah Girls Rulez, kini saatnya kami para cowok2 mengungkapkan isi hati kami.

Ini adalah cerita dari sisi kita, Kaum Cowok!! Kaum Adam!! Aturan kita!!

Untuk para cewek2...

1. Tidak Semua cowok seperti Dedy Cobuzer.

Jadi jangan harap kami bisa membaca isi pikiranmu disaat kamu manyun tanpa suara. Apa susahnya sih bilang : "Aku Laper, Aku minta dibeliin pakaian, Tolong Rayu Aku...!!"

2. Hari Minggu itu waktunya istirahat setelah 6 hari bekerja, jadi jangan harap kami mau menemani seharian jalan2 ke mall.

3. Berbelanja BUKAN olahraga. Dan kami gak akan berpikir ke arah situ.
Bagi kami belanja ya belanja, kalau sudah pas ya beli saja, perbedaan harga toko A dan B cuma 1,000 perak jadi nggak usah keliling kota untuk cari yang paling murah, buang2 bensin aja.

4. Menangis merupakan suatu pemerasan.
Lebih baik kami mendengar suara petir, guntur , bom meledak daripada suara tangisanmu yang membuat kami tidak bisa berbuat apa2.

5. Tanya apa yang kamu mau. Cobalah untuk sepaham tentang hal ini.
Sindiran halus tidak akan dimengerti.
Sindiran kasar tak akan dimengerti
Terang2an menyindir juga kita gak ngerti!
Ngomong langsung kenapa!?

6. Ya dan Tidak adalah jawaban yang paling dapat diterima hampir semua pertanyaan. It ' s Simple.!!

7. Cerita ke kami kalo mau masalah kamu diselesaikan. Karena itu yang kami lakukan. Pengen dapet simpati doang sih, cerita aja ke temen2 cewekmu.

8. Sakit kepala selama 17 bulan adalah penyakit. Pergi ke dokter sana !

9. Semua yang kami katakan 6 bulan lalu gak bisa dipertimbangkan dalam suatu argumen. Sebenernya, semua komentar jadi gak berlaku dan batal setelah 7 hari.

Janji kami untuk menyebrangi lautan dan mendaki gunung itu hanyalah klise, jangan dianggap serius.

10. Kalo kamu gak mau pake baju kayak model2 pakaian dalam, jangan harap kita seperti artis sinetron dong.

11. Kalo kamu pikir kamu gendut, mungkin aja. Jangan tanya kami dong.
Cermin lebih jujur daripada Lelaki.

12. Kamu boleh meminta kami untuk melakukan sesuatu atau menyuruh kami menyelesaikannya dengan cara kamu. Tapi jangan dua2nya dong. Kalo kamu pikir bias melakukannya lebih baik, kerjain aja sendiri.

13. Kalau bisa, ngomongin apa yang harus kamu omongin pas iklan aja.
Ingat, jangan sekali2 ngomong apalagi pas saat tendangan pinalty.

14. Kami bukan anak kecil lagi, jadi tak perlu mengingatkan jangan lupa makan,
selamat tidur, dll. Menurut kami itu hanyalah pemborosan pulsa saja.

15. Kalo gatel kan bisa digaruk sendiri. Kami juga kok.

16. Kalo kami nanya ada apa dan kamu jawab gak ada apa2, kami akan berpikir memang gak ada apa2. Ingat, seperti no.1 kami bukanlah pembaca pikiran. Ngomong baby...ngomong. ...!!

17. Kalo kita berdua harus pergi ke suatu tempat, pakaian apapun yang kamu pakai, pantes aja kok. Bener. Jadi tidak ada alasan gak mau pergi ke pesta karena tidak ada baju.

18. Jangan tanya apa yang kami pikir tentang sesuatu kecuali kamu memang mau diskusi
tentang bola, game, billyard, memancing atau mungkin juga ttg teknik mereparasi mobil.

19. Kami malas berdebat secara hati dan perasaan, ingat!! kami hanya pakai logika.